Saturday, 5 March 2016

Siapakah Khotamul Auliya itu ?

Tags


Khatamul Auliya / alquthbul maktuum adalah wali tertinggi martabatnya semenjak zaman nabi adam As sampai akhir zaman dan yang terbanyak mendapatkan limpahan karunia, ilmu-ilmu, asrar-asrar dan nur ilahiyah. Oleh karena itu, pantaslah kiranya apabila wali-wali allah besar sama ingin memperoleh kedudukan martabat khotamul auliya / al quthubul maktuum.
Perlu diketahui bahwa dalam ke-walian maka khotamul auliya itu lebih tinggi martabatnya daripada wali yang lain, dan lebih tinggi daripada wali al-kho\ataam yang bermakna atau mempunyaiarti penutup wali didunia ini, yaitu Sayyidina Isa ibnu Maryam As. Akakn tetapi Nabi Isa Ibnu Maryam As, lebih tinggi derajatnya daripada  Khatamul Auliya, karena mendapat tambahan martabat yaitu martabat ke-Nabian.
Juga Khatamul Auliya itu lebih tinggi martabatnya daripada para wali dari zaman Rosullullah SAW, yaitu sahabat Nabi Besar SAW. Akan tetapi sahabat Rasullullah SAW tanpa memperoleh ke-waliyan sudh lebih tinggi daripada semua wali yang termasuk Khatamul Auliyaa, hanya Rasullullah makhluq tertinggi secara MUTLAQ.
Dari Wali-wali besar banyak mengatakan telah menduduki martabat Khatamul Auliya yang antara lain :
  1. Syeikh Muhammad bin Sulaiman Aljazuly, pengarang kitab Dalaailul Khairat.
  2. Syeikh Aly bin Muhammad Wafaa mengatakan bahwa ayahnya yaitu Muhammad bin Wafaa adalah Khatamul Auliyaa.
  3. Seorang wali besar bernama Syeikh Muhyidin innu Araby Alhatimy pernah menjadi Khatamul Auliyaa, dengan pengertian wali Khatam bagian C, riwayatnya sebagai berikut :
"Ketika ia berada di Mekah beliau bermimpi melihat Ka'bah selesai dibangun dengan bata perak dan bata emas dan tak ada kekurangan apapun kecuali dipuncaknya diantara rukun Yamany dan tukun Syamy lebih dekat dengan rukun Syamy kurang dua bata. Lalu beliau mersa dirinya menjadi dua bata yang kurang tersebut, yang dengan demikian semournalah dinding bata Ka'bah itudan tidak kurang sesuatu apapun. Dengan tenang dan sadar bdalam mimpi itu beliau erdiri memperhatikan dan tidak ragu bahwa beliaulah penutup dan memjadi bata yang lebih tinggi dan bangun Ka'bah itu. Maka setelah bangunditakwilinya mimpinya itu, bahwa beliau yang menjadi bata tertinggi yang menuti bangunan martabat ke-Walian.
Dan kemudian beliau mendengar HATIF (suara tanpa diketahui orangnya) mengatakan kepadanya : "bukan kepunyaanmu apa yang kamu duga dan kamu harapkan itu, itu kepunyaan seorang wali diakhir zaman. Tak ada wali yang lebih mulia disis Allah SWT, daripada dia". Kata-kata yang berkumandang itu disambutnya dengan mengatakan :"kusarahkan perkara itu kedapa yang menciptakan dan mengwuudkan".

-Berkomentarlah seputar konten yang di atas.
-jangan menyimpan link aktif.
-saya sangat menghargai kritik dan saran dari kalian, jadi berbahasalah dengan sopan.
EmoticonEmoticon