(November 2015). Di kutip dari Majalah Nahdlatul Ulama (AULA), ada yang menarik dalam kurikulum di Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwares Jember. Menghadapi berbagai kelompok yang menyerang amaliyah Nahdlatul Ulama, pada semester ganjil 2015 ini duajarkan kitab al-hujah al-qathiyah fi shihatil mu'taqodat wal amaliya an-nahdiyat karya KH. Muhyidin Abdushomad yang juga Rais Syuriyah PCNU Jember.
Kitab yang berisi hujjah amaliyahbNahdlatul Ulama itu di ajarkan di Pesantren Darul Hikam yang di asuh oleh Dr. Kyai M N Nasirudin, MFil I tersebut.
Menurut Kyai M N Nasirudin kita ini sangat penting di ajarkan di pesantren Darul Hikam mengingat minim nya pemahaman dalil-dalil islam Ahlussunah wal Jama'ah di kalangan Santri dan Mahasiswa, setelah itu oleh perkenaan ijin penulis (KH. Muhyidin Abdushomad), Kyai M N Nasirudin yang juga katib Syuriah PCNU Jemer langsung mengajarkan kitab babon (induk) tentang dalil Ahlussunah wal Jamaah.
"Saya rasa, setelah melakukan evaluasi semester kemarin, menjadi sangat penting mengajarkan doktrin dan dalil-dalil amaliyah Nahdlatul Ulama seperti Yasinan, tahlilan, maulid nabi, dan tradisi lain yang berkembang di masyarakat Nahdiyyin.
Selama ini, tema-tema ini menjadi objek serangan dari wahabi, syiah, HTI dan sebagai nya. Kalau generasi muda NU tidak tahu kan lucu", tukas Kyai muda yang juga wakil ketua Lajnah Ta'lip wannasyar PWNU Jawa Timur tersebut.
Selama ini, tema-tema ini menjadi objek serangan dari wahabi, syiah, HTI dan sebagai nya. Kalau generasi muda NU tidak tahu kan lucu", tukas Kyai muda yang juga wakil ketua Lajnah Ta'lip wannasyar PWNU Jawa Timur tersebut.
Harapannya agar para santri bisa memahami dan kemudian mereka bisa mendakwahkan dalil islam Ahlusunnah wal jamaah di tempat masing-masing.
Sebagai maklum, mereka yang umum nya perempuan yang berjumlah hampir ratusan ini umum nya berasal dari belahan kota di Jawa Timur seperti pasuruan, purbolinggo, lumajang, jember, situbondo, banyuwangi, bondowoso, dan bali.
Sebagai maklum, mereka yang umum nya perempuan yang berjumlah hampir ratusan ini umum nya berasal dari belahan kota di Jawa Timur seperti pasuruan, purbolinggo, lumajang, jember, situbondo, banyuwangi, bondowoso, dan bali.
"Bahkan saya berharap, para santri srikandi ini bisa jadi trainer untuk pelatihan ASWAJA di tempat masing-masing dan bahkan di seluruh tempat di indonesia. Karena mereka juga akan di latih secara khusus mendalami kajian ASWAJA", kata pengasuh Ponpes Darul Hikam, Dr. Kyai M N nasirudin, yang juga dosen pasca sarjana IAIN Jember.
-Berkomentarlah seputar konten yang di atas.
-jangan menyimpan link aktif.
-saya sangat menghargai kritik dan saran dari kalian, jadi berbahasalah dengan sopan.
EmoticonEmoticon