Sunday, 25 December 2016

Umat Muslim Indonesia harus ikut merayakan Natal?

Merry Crismas
Image By SapuJagat.com
Natal merupakan hari raya umat Kristen atau Kristiani setahun sekali tepat nya tanggal 25 desember, untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus (isa al masih).
Umat Kristen merayankan nya dengan mengucapkan natal ke sesama agama kristen, bahkan di belahan dunia lain nya merayakan natal dengan menghiasi Pohon Natal dengan lampu-lampu maupun penghias lainnya, ada juga dengan memberi Kartu ke anak-anak sebagai hadiah dan lain-lain sebagai nya. banyak juga kebiasaan-kebiasan unik yang mereka lakukan.

Dilihat dari sejarah Budaya Natal Peringatan yang pertama di mulai dari tahun 336 sesudah masehi pada tanggal Romawi Kuno, atau bertepatan dengan tanggal 25 Desember.
perayaan yang dilakukan ini kemungkinan di pengaruhi oleh sebagian besar orang Kafir (bukan kristen) pada saat itu (lihat di  wikipedia), masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah dengan daun-daun hijau dan lain-lain.

Apakah kita sebagai umat muslim harus ikut merayakan Natal?

Kita sebagai umat muslim yang mempunyai motto agama yang  baik (ikhlas), damai, dan menghormati sesama manusia. Mengacu motto tersebut damai dan (menghormati sesama manusia) alngkah baik nya juga kita menghormati agamanya. Namun menghomati dengan seadanya karna yang di hormati umat kristen adalah yesus kristus (isa al masih) yang merupakan nabi kita Isa 'alaihi salam. 

Baca Juga : Sultan Brunei MELARANG merayakan Natal

Namun kita menghormati nya dengan tidak keluar dari syari'at islam.
Kita sebagai umat yang damai harus berpikir secara positif, jangan sampai kita mempunyai pemikiran negatif yang bisa mencearkan nama baik agama kita, bisa kita lihat saudara-saudara kita yang berpikiran bahwa natal itu perayaan yang tidak berguna, itu sih menurut kita, kalau menurut mereka (kristen) ??.
Bahkan sampai ada saudara-saudara kita yang muslim berusaha merusak dan mengganggu perayaan tersebut, apakah itu pekerjaan yang baik??, coba kita pikirkan dengan positif !

Allah subhanahu ta'ala berfirman:

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”

Allah SWT juga menyuruh kita dengan menghormati sesama manusia, dan itu juga termasuk agama mereka.

Itu menurut saya. bagaimana menurut kalian??


-Berkomentarlah seputar konten yang di atas.
-jangan menyimpan link aktif.
-saya sangat menghargai kritik dan saran dari kalian, jadi berbahasalah dengan sopan.
EmoticonEmoticon